Cara Taubat Nasuha dari Zina dan Dosa Besar lainnya.

Cara Taubat Nasuha dari Zina dan Dosa Besar lainnya.
Cara Taubat Nasuha dari Zina dan Dosa Besar lainnya.

Manusia adalah tempat salah dan dosa. Hal yang dapat dilakukan umat Islam untuk mendapat ampunan Allah SWT adalah melakukan taubat nasuha diiringi salat taubat. Berikut penjelasan mengenai taubat nasuha dan tata cara salatnya.
Dikutip dari Panduan Bertaubat karya Shaleh bin Ghanim as-Sadlani, taubat dapat menjadi cahaya yang menerangi rambu-rambu jalan hidup seorang muslim dan menghindarkannya dari keterjerumusan dan perbuatan dosa. Adapun tingkat taubat yang tertinggi yaitu taubat nasuha.

Taubat nasuha ini dilakukan untuk bertaubat dari dosa besar, seperti zina, syirik, dan dosa besar lainnya.

Baca artikel detikhikmah, "Cara Taubat Nasuha dari Zina dan Dosa Besar Lainnya" 

Pengertian Taubat Nasuha
Dalam buku Mengetuk Pintu Taubat karya Muhammad Syaiful Hidayat dan Yunus Hanis Syam, Ibnu Katsir memberi pengertian bahwa taubat nasuha adalah taubat yang jujur dan pasti, menghapus kesalahan yang lalu, membenahi orang yang bertaubat, serta menghilangkan dari dirinya segala perbuatan salah yang telah dilakukan.

Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dalam bukunya Cara Bertaubat Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah berpendapat bahwa taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan hanya karena Allah SWT, serta terlepas dari cacat dan cela.

Berikutnya, Abdul Nawwarah dalam bukunya Tetes-tetes Air Mata Taubat mengutip pendapat Al-Kalbi bahwa taubat nasuha adalah menyesali dengan hati, beristighfar dengan lisan, menghindar dan menjauhi dosa, serta ada ketenangan dan kemantapan hati bahwa ia tidak akan mengulang kembali dosa yang telah lalu.

Dalil Mengenai Taubat Nasuha
Taubat nasuha disebutkan dalam Al-Qur'an surah At Tahrim ayat 8.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."

Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, seruan pada ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada Allah SWT dan para rasul-Nya. Mereka diperintahkan bertaubat kepada Allah SWT dari dosa-dosa mereka dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubat nasuha), yaitu taubat yang memenuhi tiga syarat. Pertama, berhenti dari maksiat yang dilakukannya. Kedua, menyesali perbuatannya, dan ketiga, berketetapan hati tidak akan mengulangi perberbuatan maksiat tersebut.

Tata Cara Taubat Nasuha
Muhammad Nasrullah dalam bukunya Ibadah-Ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksiat Agar Taubat Nasuha menjelaskan cara taubat nasuha:

Berhenti dari perbuatan yang menyebabkan dosa dan mulai melaksanakan perintah Allah SWT. Dalam urusan salat dan puasa, setelah bertaubat bisa mulai di-qadha jika sebelumnya sempat melalaikannya.
Melakukan salat taubat dan berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT.
Menyesali sepenuhnya perbuatan dosa yang telah dilakukan.
Berjanji untuk tidak mengulanginya kembali dengan sungguh-sungguh.
Salat taubat dilakukan sebanyak 2, 4 rakaat dan seterusnya. Salat taubat dilakukan seperti salat biasa dan dapat dilakukan kapan saja, tetapi lebih baik dilakukan pada tengah malam setelah salat Isya.