Ramadan akan segera berakhir. Akankah kita menjadi orang beruntung atau sebaliknya di bulan berkah ini. Apakah tarbiyah Ramdan sampai ke hati kita atau sebaliknya hanya sebatas dimulut tanpa ada atsar atau bekas untuk diamalkan di bulan lain setelah ditempa sebulan lamanya.
Mereka yang merayakan Idul Fitri adalah yang menempa dirinya untuk betul kembali fitrah setelah melewati serangkaian ujian dan pendidikan. Bukan seperti orang-orang merayakan lebaran yang dengan pongahnya membuat rangkaian seremoni padahal seharipun dia tidak berpuasa ini orang yang rugi bahkan celaka berjumpa dengan Ramadan.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad, ketika Rasulullah SAW akan menaiki mimbar untuk khutbah Jum’at, pada anak tangga pertama beliau mengucapkan aamiin.
Ketika naik pada anak tangga kedua beliau juga mengucapkan aamiin, begitu juga pada anak tangga ketiga beliau mengucapkan aamiin.
Setelah selesai shalat, para sahabat kemudian bertanya, ''Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ketiga ?”
Rasulullah SAW menjawab, “Pada anak tangga pertama aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepada ku, celakalah dan merugilah orang yang ketika disebut namamu wahai Muhammad, dia tidak bershalawat kepadamu.”
“Celakalah dan merugilah orang yang tinggal bersama kedua orang tuanya tetapi tidak membuatnya masuk surga.”
Dan pada anak tangga ketiga aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku,
“Celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan, tetapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.” Lalu siapa saja golongan yang merugi di bulan Ramadan?
Berikut 5 golongan orang yang merugi di bulan Ramadan menurut Rasulullah":
1. Orang yang menganggap biasa bulan Ramadan
Tidak ada yang berbeda seperti bulan lainnya sampai Ramadhan berlalu, tentu ini sebuah kerugian yang besar, ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat bulan suci Ramadhan.
Ia juga tidak segera melakukan kebaikan padahal di bulan suci ramadhan inilah segala pahala dilipatgandakan.
Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, ibarat orang yang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tidak ternilai harganya.
2. Orang yang Tiba-tiba Berubah Alim hanya pada Bulan Ramadan
Imam Ahmad mengatakan:"Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di Bulan Ramadan saja".
Hal ini nampak pada dari perilaku tidak baikmenjadi baik seperti, dari tidak berjilbab kemudian berhijab dari yang tidak shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah.
Namun, jika nanti selesai Ramadhan manusia itu kembali berbuat maksiat kepada Allah melepas hijab dan tidak lagi ke masjid hingga meninggalkan shalat karena itu tersu berusahalah untuk tetap istiqomah dalam beramal dan berbuat kebaikan.
3. Orang yang Sebatas Menahan Lapar dan Dahaga
Golongan yang ketiga adalah orang yang hanya menahan hawa lapar dan haus saja. Ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah dan menghina.
Dan pada saat ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tidak juga berubah sehingga Ramadhan tidak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa),".
4. Orang yang Tidak Memanfaatkan Waktu di Bulan Ramadan
Mereka yang tidur pada siang hari di bulan suci ramadhan serta bergadang dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya itu adalah golongan yang merugi.
Seharusnya di bulan ini, disibukan dengan amal ibadah seperti sholat berjamaah, tadarus dan tadabur Al quran, berzikir, berinfaq, dan sedekah serta kebaikan lainnya.
5. Orang yang Tetap Melakukan Maksiat di Bulan Ramadan
Selama bulan Ramadan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan mendapat ampunan dari Allah SWT seperti amal puasa.
Rasulullah SAW mengatakan:
"Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengaharp ganjaran dari Allah SWT, Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lewat,".
Demikian juga Qiyam ramadhan, Rasulullulah SAW mengatakan:
"Siapa yang shalat tarawih di bulan ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari AlLah SWT, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat,".
Kita masih diberi kesempatan beberapa hari lagi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meminta ampun kepadaNya agar dosa-dosa kita diampuni dan taubat kita diterima.
Sehingga kita tidak termasuk golongan orang celaka dan merugi yakni orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan tapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.
Maka kesempatan ini tidak boleh kita sia-siakan mari kita laksanakan seluruh iobadah di bulan suci yang tinggal beberapa hari lagi dengan sebaik-baiknya, melaksanakan shaum dengan sebaik-baiknya.
Shalat tarawih dengan seikhlas-ikhlasnya, membayar zakat dan lain sebagainya. Semoga Ramadan tahun ini kita bisa menjadi lebih baik lagi aamiin. (*)